Niikkmaaat ….
Ya nikmat … ?
Apa yang kita cari, kenikamatan? Lalu apa
nikmat itu ?.
Katanya hidup ini nikmat atau bahkan kita
pemburu kenikmatan!.Nikmat apa saja yang sudah kita rasakan dan didapatkan !.
Ternyata kita tidak, ee belum ding! Kita belum
dapat menikmati, kita belum dapat menikmati, ya .. kita belum dapat menikmati.
Setahuku nikmat itu ada 3, yaitu :1. Nikmat jasad 2. Nikmat mengkhayal 3. Nikmat
roh/hati
Kebanyakan dari kita cenderung memburu nikmat
jasad dan nikmat mengkhayal dan belum dapat merasakan nikmatnya roh. Kita
cenderung memburu makan-minum enak, baju-gadget bagus, istri yang cantik atau
suami yang ganteng (kawin), punya rumah bagus, mobil bagus, jalan-jalan
keliling dunia, punya uang yang banyak, dll.
Nikmat nikmat itu adalah merupakan nikmat
jasad dan nikmat mengkhayal.
Allah SWT menciptakan kenikmatan-kenikmatan
untuk kemaslahatan manusia di dunia dan Allah menjadikan kenikmatan lebih
sempurna di akherat. “Akherat adalah
rumah tempat tinggal yang hakiki, dan kepadanyalah berakhir gerak-gerik hamba”
Lalu bagaimana dengan nikmat roh atau nikmat
hati !, Adakah kita sudah dapat merasakannya ? Sudahkan kita mendapatkannya ?
Manakala kita sakit, kita tidak dapat
merasakan enaknya makan sate, segarnya soda gembira, sedapnya istri cantik/suami
ganteng, sejuknya rumah gedong dan nyamannya naik BMW.
Demikian juga manakala hati sakit, kita tidak
akan merasakan nikmatnya roh. Kenikmatan roh dan kenikmatan hati itu hanya
dapat di dapat dengan ILMU YANG BENAR dan DZIKIR. Dan yang jadi masalah adalah sudahkan kita
mendpatkan ilmu yang benar !. Padahal sumber dari segala sumber ilmu yang benar
itu ada dalam AL-QUR’AN dan SUNNAH RASUL. Sudahkah kita mempelajari sumber dari
segla sumber ilmu itu ! Mari kita bersama sama berburu nikmat ruh, dengan mencari
ilmu yang benar. Biar kita dapat merasakan nikmatnya Salat, Nikmatnya Puasa,
Nikmatnya Jihat, Nimatnya Sodaqoh dan nikmat-nikmat abadi yang lain.
Memang tidak ada salahnya
kita mencari kenikmatan-kenikmatan jasad dan mengkhayal tetapi jangan lupa
bahwa dalam perjalanan hidup ini kita juga perlu mendapatkan kenikmatan hati.
Dan jangan sampai manakala jasad kita sakit, kita mengelauh dan berobat dengan
biaya yang sangat mahal tetapi manakala hati sakit kita membiarkannya. Dan
tanpa disadari hati kita mati tanpa pernah merasakan hati telah sakit sekian
lama.
Untuk mendapat gambaran
kenikmatan jasad, mengkhayan dan roh, saya akan memberikan
perbedaan-perbedaannya :
1. Nikmat badan itu disertai
banyak hal yang merusak, dan nikmat amal salih adalah merupakan kenikmatan
murni dan abadi :
Al
‘Allamah Ibnu Qayyim berkata : “kenikmatanyang diharamkan adalah kenikmatan
yang bercampur dengan keburukan saat menikmatinya dan membuahkan kepedihan
setelah sesudahnya”.
Orang-orang
yang memandang kenikmatan-kenikmatan ahli dunia yang fana dan ia lupa bagimana proses diperolehnya
kenikmatan-kenikmatan itu beserta bencana-bencana yang ada di dalamnya … .
2. Demi Allah SWT, kenikmatan
IMAN dan AMAL SALIH, kekal-abadi dan tidak pernah putus, sedang kenikmatan
dunia itu akan terputus, terlebih di akherat.
Ibnu
Jauzi berkata :”Saya perhatikan keadaan manusia saat mereka sudah lanjut usia,
maka saya melihat makluk yang paling tampak kerugiannya adalah mereka. Karena
diantara mereka ada yang berlebih-lebihan dalam maksiat di usia muda, diantara mereka ada yang lalai dalam
menuntut ilmu, diantara mereka ada yang berlebih-lebihan dalam
bersenang-senang dengan bermacam-macam kenikmatan.
Maka
mereka akan menyesal di hari tua ketika tidak bisa lagi memperbaiki dosa-dosa
yang telah berlalu, kekuatan-kekuatan sudah melemah, keutamaan-keutamaan sudah hilang, dan masa tua akan dilaluinya
dengan penyesalan-penyesalan”. (Shaidul Khathir, 234).
3. Kenikmatan dunia
menimbulkan rasa bosan pada manusia kepada sebabnya, sedang kenikmatan amal
salih, pemiliknya akan berusaha terus untuk memperbanyak sebabnya. Semakin
banyak amal salih, semakin banyak dan semakin besar kenikmatan.
Bila
kita belum mempunyai istri yang kita cintai, maka kita tidak/belum merasakan
kenikmatan dunia. Pendapat inilah yang sebagian besar ada dikepala kita.
Lalu
kita akan membayangkan memiliki sesuatu yang kita cintai(istri), maka kita
telah mendapat kenikmatan yang sangat besar. Tetapi jika kita gagal memiliki
sesuatu (istri), maka kita membayangkan bahwa kita “sial”.
Dan
apabila telah ada sesuatu yang kita miliki maka akan merasa bosan, dan jika
kita sudah mendapat apa yang disukai, kita akan bosan kepadanya dan cenderung
kepada yang lainnya.
4. Kenikmatan-kenikmatan
dunia ,menghilangkan kenikmatan akherat.
Kenikmatan amal salih, pembuka kenikmatan akherat.
Manusia
yang paling bodoh ialah orang yang rakus pada kesenangan-kesenangan.
Kesenangan
itu ada dua, yang dibolehkan dan yang dilarang.
Kesenangan
yang dibolehkan tidak dapat diraih kecuali dengan hilangnya sesuatu yang
penting dari din(agama). Sebagaai gambaran
kalau kita mendapat satu biji kenikmatan maka ada satu gunung beban yang
menyertainya dan pikiran tidak akan bersih/baik. Lalu jika kenikmatan itu telah
habis, pengaruhnya masih aka nada, yang dapat membuat kita susah dan hati sedih.
Orang
yang tertipi tetaplah tertipu, setiap kali selesai meneguk kenikmatan, ia akan
terus mencari kenikmatan yang lain, padahal ia sudah tahu bahwa kenikmatan itu
ada keburukan dan pengkianatan. Ini
adalah penyakit dan tabiat.
Jika kenikmatan itu maksiat, maka itu adalah
penyakit dan tabiat, cela dunia dipermalukan dihadapan semua makluk, kukuman
dadud, siksaan akerat dan murka Allah SWT.
5. Kenikmatan dunia disertai
rasa takut dan bahaya.
Orang
yang bahagia adalah orang yang perhatiannya pada din(agama) dan berusaha untuk
menjaganya, dan mengambil keenikmatan lahir yang mubah(dibolehkan) sekedar
kebutuhan saja.
Jika
ia memakai baju hanya proporsional, bukan karena sombong.
Jika
ia makan dan minum, ia tidak rakus. (sekarang ini penyakit banyak ditimbulkan
karena kekeyangan).
Jika
menikah dengan hak bertujuan mencari ridha Allah SWT.
Sekarang kita tinggal
memilih, mau berburu kenikmatan jasad (dunia) atau kenikmatan yang kekal !. Apapun pilihan kita, Allah pasti akan
menghormatinya. Tapi bagi siapa saja yang berburu kenikmatan dunia, Allah SWT
akan member hadiah berupa azab dan neraka, dan siapa saja yang berburu kenikmatan
abadi maka Allah SWT akan memberi hadiah kenikmatan di dunia dan surga.
Semoga dapat mengantarkan
dan menyembukan hati yang sakit.
Semoga dapat menambah semangat
bagi yang berburu kenikmatan ruh/hati.
Mari berjihat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar