NIKMAT - heru prasetyo

Breaking

heru prasetyo

BELAJAR SEJARAH 1/3 BELAJAR AGAMA ILMU, CAHAYA dan AKAL

Header Ads

test banner

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Senin, 03 Desember 2012

NIKMAT


Niikkmaaat ….

Ya nikmat … ?

Apa yang kita cari, kenikamatan? Lalu apa nikmat itu ?.

Katanya hidup ini nikmat atau bahkan kita pemburu kenikmatan!.Nikmat apa saja yang sudah kita rasakan dan didapatkan !.

Ternyata kita tidak, ee belum ding! Kita belum dapat menikmati, kita belum dapat menikmati, ya .. kita belum dapat menikmati. Setahuku nikmat itu ada 3, yaitu :1. Nikmat jasad    2. Nikmat mengkhayal     3. Nikmat roh/hati

Kebanyakan dari kita cenderung memburu nikmat jasad dan nikmat mengkhayal dan belum dapat merasakan nikmatnya roh. Kita cenderung memburu makan-minum enak, baju-gadget bagus, istri yang cantik atau suami yang ganteng (kawin), punya rumah bagus, mobil bagus, jalan-jalan keliling dunia, punya uang yang banyak, dll.

Nikmat nikmat itu adalah merupakan nikmat jasad dan nikmat mengkhayal.

Allah SWT menciptakan kenikmatan-kenikmatan untuk kemaslahatan manusia di dunia dan Allah menjadikan kenikmatan lebih sempurna di akherat.  “Akherat adalah rumah tempat tinggal yang hakiki, dan kepadanyalah berakhir gerak-gerik hamba”

Lalu bagaimana dengan nikmat roh atau nikmat hati !, Adakah kita sudah dapat merasakannya ? Sudahkan kita mendapatkannya ?

Manakala kita sakit, kita tidak dapat merasakan enaknya makan sate, segarnya soda gembira, sedapnya istri cantik/suami ganteng, sejuknya rumah gedong dan nyamannya naik BMW.

Demikian juga manakala hati sakit, kita tidak akan merasakan nikmatnya roh. Kenikmatan roh dan kenikmatan hati itu hanya dapat di dapat dengan ILMU YANG BENAR dan DZIKIR.  Dan yang jadi masalah adalah sudahkan kita mendpatkan ilmu yang benar !. Padahal sumber dari segala sumber ilmu yang benar itu ada dalam AL-QUR’AN dan SUNNAH RASUL. Sudahkah kita mempelajari sumber dari segla sumber ilmu itu ! Mari kita bersama sama berburu nikmat ruh, dengan mencari ilmu yang benar. Biar kita dapat merasakan nikmatnya Salat, Nikmatnya Puasa, Nikmatnya Jihat, Nimatnya Sodaqoh dan nikmat-nikmat abadi yang lain.

 

Memang tidak ada salahnya kita mencari kenikmatan-kenikmatan jasad dan mengkhayal tetapi jangan lupa bahwa dalam perjalanan hidup ini kita juga perlu mendapatkan kenikmatan hati. Dan jangan sampai manakala jasad kita sakit, kita mengelauh dan berobat dengan biaya yang sangat mahal tetapi manakala hati sakit kita membiarkannya. Dan tanpa disadari hati kita mati tanpa pernah merasakan hati telah sakit sekian lama.

Untuk mendapat gambaran kenikmatan jasad, mengkhayan dan roh, saya akan memberikan perbedaan-perbedaannya :

1.    Nikmat badan itu disertai banyak hal yang merusak, dan nikmat amal salih adalah merupakan kenikmatan murni dan abadi :

Al ‘Allamah Ibnu Qayyim berkata : “kenikmatanyang diharamkan adalah kenikmatan yang bercampur dengan keburukan saat menikmatinya dan membuahkan kepedihan setelah sesudahnya”.

Orang-orang yang memandang kenikmatan-kenikmatan ahli dunia yang fana dan  ia lupa bagimana proses diperolehnya kenikmatan-kenikmatan itu beserta bencana-bencana yang ada di dalamnya … .

 

2.    Demi Allah SWT, kenikmatan IMAN dan AMAL SALIH, kekal-abadi dan tidak pernah putus, sedang kenikmatan dunia itu akan terputus, terlebih di akherat.

Ibnu Jauzi berkata :”Saya perhatikan keadaan manusia saat mereka sudah lanjut usia, maka saya melihat makluk yang paling tampak kerugiannya adalah mereka. Karena diantara mereka ada yang berlebih-lebihan dalam maksiat di usia muda, diantara mereka ada yang lalai dalam menuntut ilmu, diantara mereka ada yang berlebih-lebihan dalam bersenang-senang dengan bermacam-macam kenikmatan.

Maka mereka akan menyesal di hari tua ketika tidak bisa lagi memperbaiki dosa-dosa yang telah berlalu, kekuatan-kekuatan sudah melemah, keutamaan-keutamaan sudah hilang, dan masa tua akan dilaluinya dengan penyesalan-penyesalan”. (Shaidul Khathir, 234).

 

3.    Kenikmatan dunia menimbulkan rasa bosan pada manusia kepada sebabnya, sedang kenikmatan amal salih, pemiliknya akan berusaha terus untuk memperbanyak sebabnya. Semakin banyak amal salih, semakin banyak dan semakin besar kenikmatan.

Bila kita belum mempunyai istri yang kita cintai, maka kita tidak/belum merasakan kenikmatan dunia. Pendapat inilah yang sebagian besar ada dikepala kita.

Lalu kita akan membayangkan memiliki sesuatu yang kita cintai(istri), maka kita telah mendapat kenikmatan yang sangat besar. Tetapi jika kita gagal memiliki sesuatu (istri), maka kita membayangkan bahwa kita “sial”.

Dan apabila telah ada sesuatu yang kita miliki maka akan merasa bosan, dan jika kita sudah mendapat apa yang disukai, kita akan bosan kepadanya dan cenderung kepada yang lainnya.


4.    Kenikmatan-kenikmatan dunia ,menghilangkan kenikmatan akherat.  Kenikmatan amal salih, pembuka kenikmatan akherat.

Manusia yang paling bodoh ialah orang yang rakus pada kesenangan-kesenangan.

Kesenangan itu ada dua, yang dibolehkan dan yang dilarang.

Kesenangan yang dibolehkan tidak dapat diraih kecuali dengan hilangnya sesuatu yang penting dari din(agama).  Sebagaai gambaran kalau kita mendapat satu biji kenikmatan maka ada satu gunung beban yang menyertainya dan pikiran tidak akan bersih/baik. Lalu jika kenikmatan itu telah habis, pengaruhnya masih aka nada, yang dapat membuat kita  susah dan hati sedih.

Orang yang tertipi tetaplah tertipu, setiap kali selesai meneguk kenikmatan, ia akan terus mencari kenikmatan yang lain, padahal ia sudah tahu bahwa kenikmatan itu ada keburukan dan pengkianatan. Ini adalah penyakit dan tabiat.

 Jika kenikmatan itu maksiat, maka itu adalah penyakit dan tabiat, cela dunia dipermalukan dihadapan semua makluk, kukuman dadud, siksaan akerat dan murka Allah SWT.

5.    Kenikmatan dunia disertai rasa takut dan bahaya.

Orang yang bahagia adalah orang yang perhatiannya pada din(agama) dan berusaha untuk menjaganya, dan mengambil keenikmatan lahir yang mubah(dibolehkan) sekedar kebutuhan saja.

Jika ia memakai baju hanya proporsional, bukan karena sombong.

Jika ia makan dan minum, ia tidak rakus. (sekarang ini penyakit banyak ditimbulkan karena kekeyangan).

Jika menikah dengan hak bertujuan mencari ridha Allah SWT.

 

Sekarang kita tinggal memilih, mau berburu kenikmatan jasad (dunia) atau kenikmatan yang kekal !.  Apapun pilihan kita, Allah pasti akan menghormatinya. Tapi bagi siapa saja yang berburu kenikmatan dunia, Allah SWT akan member hadiah berupa azab dan neraka, dan siapa saja yang berburu kenikmatan abadi maka Allah SWT akan memberi hadiah kenikmatan di dunia dan surga.

Semoga dapat mengantarkan dan menyembukan hati yang sakit.

Semoga dapat menambah semangat bagi yang berburu kenikmatan ruh/hati.

Mari berjihat.

Tidak ada komentar:

Post Top Ad

Responsive Ads Here