TRADISI MASYARAKAT INDONESIA MASA PRASEJARAH - heru prasetyo

Breaking

heru prasetyo

BELAJAR SEJARAH 1/3 BELAJAR AGAMA ILMU, CAHAYA dan AKAL

Header Ads

test banner

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Minggu, 15 November 2009

TRADISI MASYARAKAT INDONESIA MASA PRASEJARAH

MENUNTUT ILMU ADALAH IBADAH
MENGKAJI ILMU (belajar) ADALAH TASBIH
MENYELIDIKI ILMU (meneliti) ADALAH JIHAD
MENGAJARKAN ILMU ADALAH SEDEKAH


Pernahkan anda mendengar kisah tentang terjadinya suatu tempat atau asal usul terbentuknya suatu suku bangsa?, Dapatkah anda bayangkan bagaimana kisah-kisah tersebut dapat terus hidup dan sampai kepada kita?। Dapatkan kisah-kisah tersebut kita anggap sebagi kisah sejarah?








Ada 2 hal yang ditinggalkan pada kehidupan masa lampau, yaitu material dan nonmaterial

Material berupa benda-benda kebudayaan dan nonmaterial berupa pandangan atau falsafah hidup, cita-cita, etos, nilai, norma. Kedua hal ini tidak dapat dipisahkan.

Setiap masyarakat memiliki cara tersendiri untuk membuat dua hal tersebut diatas untuk tidak dilupakan.

Kisah sejarah masyarakat prasejarah disebarluaskan dan diwariskan secara lisan. Tradisi Lisan ini mengisahkan perjalanan manusia masa lampau sejak adanya manusia pertama. Tradisi lisan juga tidak mengenal prosedur sejarah ilmiah. Karya-karya tradisi lisan biasanya bersifat supra-natural, diluar jangkauan pikir manusia. (berupa fakta, imajunasi dan fantasi).

Karya-karya dalam tradisi lisan ini berupa FOLKLOR, antara lain mitos, legenda, dongeng, dll।








1. TRADISI MASYARAKAT INDONESIA MASA PRASEJARAH
B. Jejak Sejarah







Folklore, ciri-cirinya :
Penyebaran dan pewarisannya biasanya dilakukan secara lisan
Bersifat tradisional, yaitu disebarkan dalam bentuk standar, relatif tetap
Berkembang dalam versi yang berbeda
Berifat anonim, yaitu pembuatnya tidak diketahui
Biasanya mempunyai bentuk berpola
Mempunyai manfaat dalam kehidupan kolektif (pendidikan, pelipur lara, protes sosial, cerminan keinginan)
Bersifat pralogis, memiliki logika sendiri (tidak umum)
Milik bersama
Bersifat lugu/polos

Folklore Lisan ini dikenal juga sebagai fakta mental sejarah, meliputi
• Bahasa Rakyat, bahasa rakyat berbeda-beda antarkelompok masyarakat, walaupun bahasanya sama namun ada dialeknya yang berbeda. Jadi bahasa sebagai alat komunikasi hanya dimengerti dan dipahami oleh masyarakat pemakainya.
• Teka-teki/Ungkapan tradisiona/pertanyaan tradsional .
• Puisi rakyat, pantun dan syair
• Pertanyaan tradsional, mite, legenda, dongeng.
• Nyanyian rakyat

Folklore Lisan ada juga yang merupakan fakta sosial, meliputi:
Kepercayaan dan tahayul.
Permainan dan hiburan rakyat
Teater rakyat
Tari rakyat
Adat kebiasaan
Upacara tradisional
Pesta rakyat

Folklore Non Lisan ini dikenal dengan artefak, meliputi:
Arsitektur bangunan rumah tradisional
Seni kerajinan tangan tradisional
Pakaian tradisional
Obatan-obatan rakyat
Alat-alat musik tradisional
Peralatan dan senjata yang khas tradisional
Makanan dan minuman khas daerah

Mitologi adalah ilmu tentang kesusustraan yang mengandung konsep tentang dongeng suci, kehidupan para dewa, makluk halus dalam suatu kebudayaan.

Legenda adalah ceritera prosa rakyat yang dianggap oleh empunya ceritera sebagai suatu yang benar-benar terjadi.
1. Legenda keagamaan
2. Legenda alam gaib
3. Legenda perseorangan
4. Legenda setempat

Dongeng adalah ceritera prosa rakyat yang tidak dianggap benar-benar terjadi, bersifat hiburan, berisikan pelajaran/moral, kadang juga sindiran.
1. Dongeng binatang
2. Dongeng biasa/kisah suka duka seseorang

Upacara adat biasanya ada hubunganya dengan kepercayaan. Upacara adat dilakukan manusia dalama usaha mencari Tuhan, Dewa, makluk halus, mencari keselamatan, tolak bala, dll.

Nyanyian rakyat merupakan lagu daerah yang mengguakan bahasa daerah.

Tidak ada komentar:

Post Top Ad

Responsive Ads Here