TERAPI CINTA LEWAT QUR'AN dan SUNNAH
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatu
Cinta ?. Memang rahmat, namun perlu dikaji lebih jauh. Kita perlu bertanya dalam hati, benarkah ini memang cinta ? ???
Mencintai sesuatu secara berlebihan dalam hal apa saja tidak ada manfaatnya sama sekali, baik manfaat agama maupun dunia, bahkan akan mendatangkan bahaya besar dalam agama dan dunia. Tidak ada keuntungannya sama sekali.
Mari berpikir :
Pertama : Terlalu sibuk mencintai dan mengingat-ingat makluk sehingga lupa mencintai dan mengingat Allah SWT. Kedua hal tersebut tidak mungkin bersatu dalam hati. Salah satunya mesti berusaha mengalahkan yang lain. Jika demikian yang menanglah yang berkuasa.
Kedua : Hati kita akan merasa tersiksa dengan yang dicintai, sebab orang yang mencintai selain Allah, maka mau tidak mau ia harus tersiksa karenanya, sebagimana kita katakan seorang penyair :
tak seorang pun yang paling sengsara di dunia
daripada yang sedang bercinta
meskipun ia merasakan manisnya cinta
aku melihatnya setiap saat berlinang air mata
karena takut berpisah
atau mungkin
karena rindu saling berjauhan
iapun menangis karena rindu
dan jika bersanding
ia pun menangis karena takut berpisah
matanya bengkak ketika berpisah
dan membengkak pula ketika bertemu
Cinta, meskipun pelakunya merasakan nikmat, ia adalah merupakan azab dalam hati.
Ketiga : hatinya selalu tertahan dalam kekuasaan orang lain dan ia menjadi hina, akan tetapi karena sudah mabuk cinta ia tidak dapat merasakannya. Hatinya bagaikan burung pipit yang ada dalam genggaman anak kecil dimana ia dapat dipermainkan sesuka hatinya, sebagaimana dikatakan penyair :
hatiku selalu gundah gulana
sedangkan engkau orang yang bebas
selalu bermain dan bermain
Dalam hal ini kehidupan orang yang bercinta sama dengan kehidupan orang yang tertahan sedangkan orang yang bebas hidupnya bagaikan orang yang terlantar. Seorang penyair mengatakan ;
matanya liar memandang kemana saja
padahal dia adalah tahanan
yang tinggal menunggu kematiannya
dia adalah mayat
yang tampak bagaikan orang hidup
hingga tiba hari kebangkitan nanti
diapun tak mungkin hidup lagi
orang-orang yang tenggelam dalam cinta
akan hilang hatinya
dia tidak dapat berbuat apa-apa
hingga kematian menjemputnya
Keempat : Dia terlalu sibuk sehingga tidak memperdulikan urusan agama dan dunianya. Tidak ada seorangpun yang paling menyia-nyiakan kepentingan agama dan dunia kecuali orang yang tergila-gila pada sesuatu. Adapun kepentingan agama hanya dapat diperoleh dengan mempersatukan perasaan hati dan menghadapkannya kepada Allah SWT. Sedangkan cinta kepada sesuatu hanyalah akan memporak-porandakannya.
Kepentingan dunia pada hakekatnya selalu mengikuti pada kepentingan agama, sehingga barangsiapa mengabaikan kepentingan agamanya, maka kepentingan dunianya pun sia-sia.
Kelima : Bencana dunia dan akherat lebih cepat menganai orang yang tergila-gila pada sesuatu daripada ranting kering yang dilemparkan ke dalam api !, mengapa ?. Karena jika hati telah begitu dekat dan melekat dalam mencintai sesuatu, maka ia akan semakin jauh dari Allah SWT. Hati yang paling jauh dari Allah adalah hati orang yang tergila-gila pada sesuatu. Jika hati itu telah jauh dari Allah SWT, maka bencana akan segera menimpanya dan setan akan datang dari segala penjuru. Jika setan telah menguasai dirinya, maka semua bahaya akan mudah menyerangnya. Dan makluk lain berusaha merusaknya, karena ia jauh dari Allah yang menjadi pelindungnya.
Keenam : Jika cinta kepada sesuatu telah bercongkol di dalam hati dan sangat kuat kekuasaannya, maka ia akan merusakkan hati dan menimbulkan was-was, bahkan terkandang dapat menyebabkan gila sehingga akalnya tidak ada gunanya sama sekali.
Kisah-kisah orang yang mabuk cinta memang sungguh-sungguh terjadi, banyak sekali orang yang menyaksikan dengan mata kepalanya sendiri. Ketahuilah sesuatu yang paling berharga pada diri manusia adalah akalnya. Karena akalnya manusia berbeda dengan hewan. Jika akalnya telah lenyap, maka ia sama dengan hewan, bahkan terkadang keberadaanya hewan lebih baik daripada keberadaanya. Karena cintalah menyebabkan ingatan hilang dan menjadi gila.
Ketujuh : Cinta dapat merusak semua atau sebagian indera, baik kerusakan bersifat maknawi atau bersifat hissy. Kerusakan yang bersifat maknawi akan diikuti rusaknya hati. Jika hati telah rusak, maka rusak pula mata, telinga dan mulut. Akibatnya ia melihat yang jelek menjadi baik, baik kejelekkan itu datang dari darinya sendiri maupun dari kekasihnya, sebagaimana dijelaskan dalam hadish marfu’ yang disebutkan dalam kitab AL MUSNAD yang artinya :”mencintai sessuatu akan menyebabkan buta dan tuli”. Maksudnya cinta akan membutakan mata hati sehingga ia tidak mampu melihat kekurangan dan cacat kekasihnya. Apalagi mata kepalanya sudah barang tentu tidak mampu melihat itu semua. Telinga hatinya menjadi tuli hingga tidak mampu mendengarkan cela yang ada pada sang kekasih. Cinta dapat menutupi semua kekurangan, sehingga orang tidak dapat melihat kekurangan sessuatu yang dicintai. Akan tetapi jika cintanya telah lenyap, maka barulah dia mengetahui kekurangannya. Oleh karena itu terlalu mencintai sesuatu dapat menyebabkan mata menjadi tertutup sehingga ia tidak dapat melihat sesuatu sesuai dengan aslinya, sebagaimana dikatakan seorang penyair :
aku mencintaimu
karena mataku tertutup
setelah mataku terbuka kembali
maka lenyaplah cintaku padamu
Orang yang memasuki sesuatu tidak dapat melihat cacatnya. Demikan pula orang yang ada di luar dan tidak pernah memasukinya, dia pun tidak dapat melihat cacatnya. Yang dapat meilhat cacatnya hanyalah orang yang pernah masuk kemudian keluar. Oleh karena itu SAHABAT yang masuk Islam lebih baik daropada mereka yang beragama Islam sejak lahir.
Umar bin Khattab ra berklata :”Cela Islam terlepas sedikit demi sedikit, jika seseorang dilahirkan dalam Isl;am dan tidak mengetahui kejahiliyahan”.
Cinta dapat merusak badan dan bahkan dapat menyebabkan kepada kematian, sebagaimana banyak diceriterakan perihal orang-orang yang bunuh diri karena cinta.
Ketika Ibnu Abbas berada di padang Arafah, ada seorang pemuda yang sangat kurus tingal kulit dan tulang, pemuda itu dihadapkannya. Lalu ia bertanya :”Mengapa pemuda ini sampai begini?”. Mereka yang membawnya menjawab :”korban cinta”.. Mendengar jawaban ini Ibnu Abbas kemudian berdoa seharian memohon perlindungan kepada Allah dari cinta.
Kedelapan : Isyqun adalah berlebihan dalam cinta yang mana kekasih telah menguasai hati orang yang mencintainya, sehingga dalam hatinya tidak pernah berhenti mengkhayal, menyebut dan memikirkannya. Dengan kata lain, orang yang dicintai tidak pernah hilang dari hatinya. Jika telah demikian maka hatinya akan selalu sibuk diperbudak oleh kekuatan hewan dan kekuatan setan sehingga lenyaplah kekuatan hatinya sendiri. Kalau begitu maka timbullah penyakit yang menyerang badan dan jiwa yang sulit diobati, perbuatan, sifat dan tujuannya pun akan berubah sehingga orang sulit memperbaikinya, sebagaimana dikatakan penyair :
cinta, mulanya adalah keteguhan hati
yang sedang dan dikendalikan oleh takdir
tetapi ketikia seorang pemuda
telah sampai pada cinta yang sangat dalam
datanglah padanya
beberapa hal yang tidak mungkin
dipikul oleh orang-orang dewasa
Cinta memang permulaannya mudah dan manis, tetapi pertengahnya akan muncul kesusahan, kesibukan hati dan penyakit yang akhirnya akan menjadi kehancuran dan kematian, jika memang orang tersebut tidak segera menapat pertolongan dari Allah SWT.
berusahalah hidup tanpa cinta
sebab permulaannya adalah kemauan hati
pertengahannya penyakit
dan akibatnya dating kematian
awalnya sedang dengan cinta
kemudian setelah terlibat di dalamnya
ia tak mampu untuk melepaskannya
ia lihat dalamnya lautan seolah-olah hanya gelombang
sehingga ia mencebur ke dalamnya
tenggelamlah dia
Orang yang berbuat dosa karena cinta sama halnya dengan melukai dirinya sendiri. Seperti kata pepatah, “Kedua tanganmu tak mau melakukan, akan tetapi mulutmu selalu meniup”.
Orang yang sedang berinta ada beberapa tahapan :
Pertama : Yang harus dilakukan adalah berusaha menolaknya dengan sekuat tenaga, jika memang untuk mencapai kepada yang dicintai sangat sulit, baik menurut perkiraan maupun menurut syara’. Jika hatinya tidak mampu menolak tetapi ia terus menuju kepada yang dicintai, berarti ia memasuki peringkat sedang dan peringkat tinggi. Jika telah demikian keadaannya, maka ia harus menyembunyikannya dan tidak usah disebarluaskan. Juga tidak usah mencaci-maki kekasihnya dan tidak perlu disebarluaskan kejelekkannya dikalangan orang banyak. Karena bila hal ini dilakukan berarti ia telah melakukan dua kesalahan yakni syirik dan penganiayaan. Dan penganiayaan semacam ini termasuk jenis penganiayaan yang terbesar, karena bahaya yang bekal menimpa kekasih dan keluarganya lebih besar daripada menganiaya harta bendanya. Hal itu akan menjadikan sang kekasih merasa dinodai cintanya dan mengundang perhatian banyak orang. Tentu diantara mereka ada yang membenarkan dan ada pula yang mendustakannya. Dalam masalah ini banyak orang yang membenarkannya dengan sedikit ragu. Jika ada yang mengatakan sifulan terlah berbuat sesuatu dengan sifulan, kemungkinan satu orang akan mendustakan, sedang yang sembilan ratus sembilan puluh sembilan akan mempercainya.
Orang yang bercinta, dan cintanya itu bermanfaat adalah cinta pada tingkatan yang paling tinggi yaitu cinta kepada Allah SWT. Karena hati itu sendiri memang diciptakan agar senantiasa mencintai Nya. Hanya Dia lah yang menciptakan semua makluk agar menuhankan Nya. Hanya dengan adanya cinta itulah langit dan bumi ditegakkan dan di atasnya pulalah semua makluk diciptakan. Jenis cinta yang demikian inilah inti dari kesaksian bahwa, “tiada Tuhan yang berhak disembah melainkan hanya Allah saja”. Dialah yang semestinya diTuhankan oleh semua hati dengan cara mencintai, menghormati, mengagungkan, merasa hina dihadapan Nya, merendahkan diri di hadapan Nya dan mengabdikan diri kepada Nya. Sedang pengabdian itu sendiri tidak patut dilaksanakan kecuali hanya iklas karena Allah semata.
Ibadah merupakan manifestasi dari kesempurnaan cinta yang dibarengi dengan merendahkan diri dan merasa hina di hadapan Nya Dari sisi manapun Allah tetap mencintai diri Nya sendiri, sedangkan cinta kepada yang lain hanyalah sekedar mengikuti cinta kepada Nya saja.
Semua kitab Allah telah diturunkan, semua dakwah para Rasul Nya, fitrah Nya yang telah menciptakan semua hamba Nya, semua akal yang tersusun dalam tubuh manusia dan semua nikmat yang telah diberikan kepada semua makluk Nya, semua itu adalah bukti adanya kewajiban untuk mencintaiNya. Karena hati memang diciptakan mempunyai naluri selalu tertarik kepada orang yang telah memberinya nikmat dan berbuat baik kepadanya. Sekarang bagaimana dengan mencintai Zat yang telah melimpahkan nikmat dan kebaikan kepada makluk Nya?
Dan Dia lah satu-satu Nya Zat yang tidak ada yang menyamai Nya, sebagaimana difirmankan :
Qs. An Nahl : 53
Da apa saja nikmat yang ada padamu, maka dari Allah (datangnya) dan jika kamu ditimpa oleh kemudharatan maka hanya kepada Nya lah kamu minta pertolongan
Hal-hal yang telah diberitahukan Allah kepada semua hamba Nya yang meliputi asma asma Nya yang bagus dan sifat-sifat Nya yang tinggi serta tanda-tanda yang ditujukan oleh makluk ciptaan Nya adalah bukti kesempurnaan dan puncak keagungan dan keluhuran Nya.
Cinta itu sendiri sebenarnya mempunyai dua daya tarik, yakni keindahan dan keagungan. Sedangkan Allah SWT secara mutlak memiliki kedua-duanya dengan sempurna. Katahuilah bahwa Allah itu indah dan senang pada keindahan. Bahkan semua keindahan adalah milik Nya. Maka Allah SWT berfirman :
Qs. Ali Imron : 31
Katakanlah, :”jika kamu(benar-benar) mencintai Allah, ikutilah Aku niscaya Allah mengasihi kamu
Qs. Al Ma’idah : 54 - 56
Hai orang-orang yang beriman, barangsiapa diantara kamu yang murtad dari agamanya, maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai mereka dan mereka pun mencintai Nya, yang bersikap lemah lembut terhadap orang mukmin, yang bersikap keras terhadap orang-orang kafir, yang berjihad di jalan Allah, dan yang tidak takut kepada celaan orang yang suka mencela. Itulah karunia Allah, diberikan Nya kepada siapa yang dikehendaki Nya dan Allah Maha Luas (pemberian Nya) lagi Maha Mengetahui. Sesungguhnya penolongmu hanyalah Allah, Rasul Nya dan orang-orang yang beriman, yang mendirikan shalat dan menunaikan zakat, seraya mereka tunduk (kepada Allah). Dan barangsiapa mengambil Allah, Rasul Nya dan orang-orang yang beriman menjadi penolongnya, maka sesungguhnya pengikut (agama) Allah itulah yang pasti menang.
Persahabatan adalah pangkal cinta, maka tidak akan ada persahabatan yang tidak didasari dengan cinta, sebagaimana halnya permusuhan pangkalnya adalah kebencian. Allah adalah pelindung orang-orang yang beriman dan mereka menjadi sahabat Nya. Mereka bersahabat dengan Allah dengan cara mencintai Nya. Dan Dia membalas mencintai mereka. Allah melindungi hamba Nya yang beriman sesuai dengan kadar kecintaan kepada Nya. Oleh karena itu Allah sangat membenci orang yang menjadikan selain diri Nya menjadi sahabatnya. Lain halnya dengan orang yang bersahabat dengan orang-orang yanag menjadi kekasih Allah, karena orang-orang yang demikian ini tidak mau mengambil selain Allah sebagai sahabat nya. Maka persahabatan mereka dengan kekasih Allah ini adalah bukti dari kesempurnaan persahabat dengan Nya.
Allah menbenci orang yang menyamakan cinta kepadanya dengn cinta kepada yang lain. Allah memberitahukan bahwa orang-orang yang melakukan perbuatan ini berarti dia menjadikan sesuatu sebagai tandingan Allah, mereka mencintainya sebagaimana mencintai Allah. Allah berfirman :
Qs. Al Baqarah : 165
Dan diantar manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah, merekamencintainya sebagaimanamereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman amat sangat cintanya kepada Allah
Allah juga memberitahukan nasib orang-orang yang menyekutukan Allah dalam kecintaan ini. Dineraka nanti mereka akan berkata kepada sesembahan-sesembahahnya :
Qs. Asy Syu’ara : 97 - 98
Demi Allah, sungguh kita dahulu (didunia) dalam kesesatan yang nyata, karena kita menyamakan kamu dengan Tuhan Semesta Alam
Karena adanya kemanunggalan cinta semacam itulah, Allah SWT mengutus para Rasul Nya menurunkan Kitab Nya dan menentukan dakwah para Rasul. Karena adanya cinta itulah Alah menciptakan langit, bumi, surga dan neraka. Surga untuk orang-orang yang murni tauhidnya, neraka untuk orang-orang yang menyekutukan Nya.
Sungguh Nabi Muhammad saw pernah bersumpah yang isinya :
“Tidak dianggap sempurna iman seseorang hamba sehingga ia lebih mencintai Allah daripada mencintai anaknya, orangtuanya, dan semua manusia.”
Lalgu bagaimana denegan cinta kepada Rasulullah saw ?. biliau pernah bersabda kepada Umar bin Khattab ra :
“TIdak sehingga lebih mencintai aku ketimbang dirimu sendiri”
Maksunya imammu tidak akan sempurna sebelum cintamu mencapai puncak seperti ini.
v Jika Rasulullah saw lebih harus dicintai daripada diri kita sendiri, bukanlah Allah SWT yang Suci Asma Nya harus lebih dicintai oleh semua hamba Nya melebihi cintanya kepada diri sendiri?. Nikmat telah diberikan kepada semua hamba Nya yang beriman menjadi pendorong untuk selalu mencintai Nya melebihi cintanya kepada dirinya sendiri.
Maka, pemberian dan larangan, ampunan dan cobaannya, penyempitan rizki dan perluasannya, keadilan dan keutamaan Nya, mematikan dan menghidupkan, kehalusan dan kebaikan Nya, Rahmat dan kebaikan Nya, penghapusan dosa dan ampunan Nya, kemurahan dan kesabaran Nya atas semua hamba Nya, pengabulan doanya dan penyingkapan malapetaka dan pertolongan Nya terhadap bencana. Dia lakukan tanpa ada harapan sekikit pun dari hamba Nya. Bahkan karena kesempurnaan kekayaan Nya dilihat dari segi manapun juga, Allah tidak membutuhkan kepada makluk.
Setiap orang yang anda cintai, atau dia mencintai anda sudah barang tentu ia senantiasa mengharapkanmu untuk kepentingan dirinya sendiri dan menharapkan ssuatu dari anda. Seangkan Allah SWT senantiasa mengharapakan anda demi kepentingan anda sendiri.
Bagaimana seseorang tidak merasa malu jika Tuhanya telah menempatkan kedudukan Nya seperti ini , sedangkan dia selalu berpaling dari Nya dan mencintai sesuatu selain Allah. Bahkan dia mencurahkan semua isi hatinya untuk mencintai sesuatu tersebut.
Setiap orang yang bergaul dengan anda, jika ternyata pergaulan tidak menguntungkan tentu orang tersebut akan meninggalkan anda. Dia pasti mencari keuntungan. Sedangkan Allah sWT memanggil anda justru untuk memberi keuntungan yang berlipat ganda kepada anda. Dan atas kejahatan anda hanya ibalas yang setimpal dan sangat cepat dihapuskan kalau anda minta ampun.
Allah tidka mencinptakan anda untuk Allah,dan Allah menciptakan dunia dan akherat hanyauntuk anda. Maka sekarang siapa yang berhak anda cintai dan dimintai Radha Nya?
siapa saja yang mencurahkan cintanya
kepada selain Dia
ia tidak akan mendapkan gantinya
walau ia memiliki alam semesta
Maaf
Coba anda baca lagi
Semoga dapat dipahami
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatu.
Post Top Ad
Responsive Ads Here
Minggu, 17 Agustus 2008
Home
Unlabelled
CINTA ( benarkah aku mencintai seseorang !)
CINTA ( benarkah aku mencintai seseorang !)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Post Top Ad
Responsive Ads Here
Author Details
Templatesyard is a blogger resources site is a provider of high quality blogger template with premium looking layout and robust design. The main mission of templatesyard is to provide the best quality blogger templates which are professionally designed and perfectlly seo optimized to deliver best result for your blog.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar