BETAPA SAYANG DIBUANG - heru prasetyo

Breaking

heru prasetyo

BELAJAR SEJARAH 1/3 BELAJAR AGAMA ILMU, CAHAYA dan AKAL

Header Ads

test banner

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Selasa, 01 September 2009

BETAPA SAYANG DIBUANG

Mengisi waktu dibulan Ramadhan bisa dibilang gampang-gampang susah। Khususnya bagi anak muda dan orang tua pada umumnya। Mereka mengisi waktu luang di bulan Ramadhan bisa menghabiskan energi dan tenaga yang melelahkan। Kenapa bisa begitu ?Puasa yang demikian lama dan panjang, dipoles dengan aneka kegiatan yang menghibur sehingga tak terasa tahu-tahu adzan maghrib sudah berkumandang। Rasa lapar yang melilih perut, rasa haus yang meradang ditenggorakan bisa terobati begitu saja dengan aktifitas yang menyenangkan। Aktifitas tersebut pada dasarnya adalah aktifitas yang mubah, bolah dan tidak dilarang dalam Islam, namun bila dilakukan secara berlebih-lebihan apalagi di bulan Ramadhan maka jelas itu tidak diperbolehkan। Mengingat bulan Ramadhan adalah bulan yang dinanti-nanti maka tidak layak bila di isi dengan amalan sepele dan tanpa makna. Para sahabat selalu berdoa untuk menyambut kedatangan Ramadhan :"Ya Allah Bulan Ramadhan telah datang menangui kami dan telah hadir, maka serahkanlah ia kepada kami dan kami kepadanya, karuniakan kami kemampuan untuk berpuasa dan shalat didalamnya, karuniakan kami dalam kesungguhan, semangat dan kekuatan dan sikap rajin, Dan lindungilah kami didalmnya dari berbagai macam fitnah".Nah bila dibandingkan kita hari ini sungguh sangat berbeda. Apa yang kita persiapkan selaku generasi penerus dalam menyambut Ramadhan bisa dikatakan asal-asalan. Keinginan untuk sekedar meraih nikmat dan tidak mau menderita mendominasi akal dipikiran kita. Sehingga yang muncul dibenak kita adalah keinginan untuk mensiasati puasa Ramadhan agar bisa terasi ringan, mudah dan tidak memberatkan. Ironisnya saiasat ini diamini syaiton yang dilakanat Allah SWT dengan menyodorkan beberapa amalan mubah, yang bila ddilakukan secara berlebihan bisa menjerumuskan kepada maksiat dan dosa.Amalan tersebut al


Tidur
Banyak waktu yang dihabiskan untuk aktifitas satu ini, pada saat sahur usai, mata yang mungil ini segera mempersiapkan diri untuk menutup dan tubuhpun tak kuasa untuk merubah। Akhirnya tidur seri pertama digelar, bakda sahur sampai subuh. Tak lama setelh shalat subuh berjamaah ditunaikan, kembali mata yang sayu melamabai-lambai butuh pelampiasan. Belum lagi sarung dilepas dan kopiah masih dikepala badan sudah mulai molor sampai pagi. Amalamn tilawah Al-Qur'an di pagi hari dengan mudah terganti dengan tidur seri yang kedua. Sampai setelah bekerja, sekolah atau kuliah pulang dengan tanpa semangat. Mulailah mata kembali menuntut dan bersegeralah badan mendarat di tempat tidur, untuk seri yang ketigaBegitulah gambaran umum yang biasa dilakukan dengan semboyan :"Tidur adalah ibadah", Coba kita hitung kalau setiap hari tidur sedemikan dasyat, lalu apa yang kita dapat dari bulan Ramadhan ? Lalu apa bedanya Ramadhan dengan bulan lainnya ?Nonton TVLain lagi dengan aktifitas yang satu ini, karena yang ini hampir dialami oleh setiap orang. TV yang bertengger gagah dirumah kita benar-benar menghibur dan melenakan. Acara yang dikemas sedemikian rupa, sehingga menyiratkan bahwa bulan ini adalah benar-benar bulan suci. Sinetron dengan aneka tema keislaman digelar, tayangan musik dikemas dengan dalih untuk syiar Islam, artis dan seleritis yang biasa mengumbar aurat tiba-tiba menjelma menjadi karakter akhwat berkerudung dana ikhwan berbaju koko. Dampak yang terlihat adalah ia bisa menghabiskan waktu dengan duduk diam didepan TV berjam-jam demi menyimak setiap episode dari hari ke hari. Dai yang kultu diatas mimbar tidak mendapat kesempatan untuk sekedar menyampaikan taushiyahnya dikarenakan mereka asyik bertukar ciretera sinetron. Akhirnya jadilah Ramadhan berlalu dengan ciritera sinetron, panggung hiburan dan desah penyanyi dangdut yang merutuhkan iman. Maka ternodalah Romadhan dengan dosa yang tidak saadar dilakukan.Ngabuburit (Jalan Sore)Tren perilaku lainnya adalah jalan-jalan sore ditempat keramaian. Banyak orang keluar untuk menghabiskan waktu sembari cuci mata. Bukannya cuci mata agar bersih dari dosa, justru malah mendekati pandangan-pandanagan yang diharamkan. Laki-laki dan perempuan bercampur baur hanya untuk sekedar nongkrong dan berdiri santai melihat orang berlalu lalang. Bahkan tidak jarang sedikit siulan meluncur untuk menggoda orang yang lewat. Ibarat judul buku :"Habis MAlam Terbitlah Kemaksiatan". Waktu sore yang seharusya untuk dzikir dan mohon ampunan jadi terbuang sia-sia. Mata yang seharusnya terjaga dari pandangan haram, malah dibiarkan melacur dengan mendatangi pandangan yang diharamkan

Tidak ada komentar:

Post Top Ad

Responsive Ads Here