Pelajar - heru prasetyo

Breaking

heru prasetyo

BELAJAR SEJARAH 1/3 BELAJAR AGAMA ILMU, CAHAYA dan AKAL

Header Ads

test banner

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Sabtu, 19 Juli 2008

Pelajar

Dan kami jadikan siang dan malam sebagai dua tanda, lalu kami hapuskan tanda malam dan kami jaadikan tanda siang itu terang, agar kamu mencari karunia dari Tuhanmu, dan supaya kamu mengetahui bilangan tahun-tahun dan perhitungan. Dan segala sesuatu telah kami terangkan dengan jelas. QS : Al Israa’ 12

Apakah kamu hai orang musyrik yang lebih beruntung ataukah orang yang beribadah diwaktu malam dengan sujud dan bediri, sedang ia takut kepada azab akhirat dan mengharapkan rahmat Tuhannya?. Katakanlah :”adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?”. Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran. QS Az Zumar 9

Saat ini kita memasuki tahun pelajaran baru. Kita mulai belajar lagi. Untuk menambah ilmu yang sudah kita miliki dan memantapkan dalam belajar dibawah ini akan kami sampikan adab guru dan pelajar, dengan harapan yang kita kerjakan bernilai ibadah dan diRahmati Allah SWT.
1. Adab Pelajar :

a. Mendahulukan kebersihan jiwa dari akhlak yang rendah
Sabda Rasulullah saw, “Agama didirikan diatas kebersihan”, bukanlah yang dimaksud kebersihan baju, tetapi didalam hati. Hal ini ditunjukkan dalam firman Allah dalan QS At-Taubah : 28

Untuk itu luruskan niat, kita belajar mencari ilmu Allah SWT. Ilmu itu adalah cahaya yang dimasukkan kedalam hati.

b. Mengurangi kesenangan duniawi dan menjauh dari kampung halaman hingga hatinya terpusat untuk ilmu. Allah tidak menjadikan dua jantung bagi seseorang didalam rongga dadanya. “Ilmu itu tidak memberikan sebagainnya hingga engkau memberikan seluruh milikmu”.

c. Tidak sombong dalam menuntut ilmu dan tidak membangkang kepada guru, tetapi memberi kebebasan pada guru, berkhidmat kepada guru.
Ilmu itu engan masuk kepada orang-orang yang sombong.

d. Menghindar dari mendengarkan perselisihan diantara sesame manusia, karena hal ini menimbulkan kebingungan. Awalnya memang kadang kita condong kepada segala yang disampaikan, terutama yang menyebabkan kemalasan.

e. Tidak menolak sesuatu ilmu yang terpuji, tetapi ia menekuninya hingga mengetahui maksudnya. JIka usia membantunya, iapun menyempurnakannya.

f. Mengalihkan perhatian kepada ilmu yang terpenting, yaitu ilmu akhirat.
Yaitu ilmu muamalat dan mukasyafah(makrifatullah) inilah yang dimaksudkan dengan cahaya ilmu. Ilmu yang paling mulia dan puncaknya adalah mengenai Allah. Dikisahkan ada dua orang bijak dan ahli ibadah terlihat pada tangan mereka mereka terdapat selembar kain yang bertuliskan :”Jika engkau berbuat baik dalam segala sesuatu, maka janganlah engkau menyangka bahwa engkau telah berbuat baik dalam segala sesuatu itu hingga engkau menganal Allah Ta’ala dan engkau mengatahui bahwa Allah lah penyebab segala sesuatu itu sebab Dia Maha Pencipta “. Dan ditangan orang lain terdapat selembar kain yang bertuliskan :”Sebelum mengenal Allah SWT, aku minum dan merasa haus hingga ketika aku mengenal Allah, maka akupun kenyang tanpa minum”.

a. Tujuan pelajar belajar adalah menghiasi batinnya dengan sifat yang menyempaikannya kepada Allah ta’ala dan derajad tertinggi, sedangkan dengan itu ia tidak mengharapkan kepemimpinan, harta dan kedudukan

Tidak ada komentar:

Post Top Ad

Responsive Ads Here